Berita

Sejumlah 20 mahasiswa yang tergabung dalam kepanitiaan UMY Switch Off 2021 menggelar kegiatan reboisasi di Dusun Boyong, Hargobinangung, Sleman pada Minggu (21/3). Kegiatan ini memang sudah menjadi agenda rutin tahunan dari Himpunan Mahasiswa Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (HMM UMY).

“Sebenarnya ada beberapa titik lokasi bekas tambang di Dusun Boyong ini sendiri. Namun memang yang lumayan parah dan belum dilakukan penanaman kembali ya di belakang Museum Gunung Merapi ini,” ungkap Aldi, ketua pemuda Dusun Boyong.

Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh panitia UMY Switch Off 2021 saja, namun juga menggandeng dari warga dan pemuda Dusun Boyong sendiri. Kegiatan reboisasi ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dusun Boyong pada pukul 09.00 WIB kemudian dilanjutkan dengan penanaman bibit Pohon Jati dan Sirsak. Peserta reboisasi di bagi menjadi beberapa kelompok dan menanam secara tersebar di lahan bekas tambang pasir tersebut.

Fajar, ketua pelaksana UMY Switch Off 2021 mengaku bahwa pengambilan keputusan penanaman bibit Pohon Jati dan Sirsak ini didasarkan pada kondisi lingkungan dan tanah dari lahan itu sendiri. Selain itu juga pertimbangan kebermanfaatan hasil dari ke dua pohon tersebut, baik dari sisi buah maupun kayunya.

“Tanah di sini bagus kalau di tanami Pohon Sengon atau Akasia. Namun karena kondisi sedang peralihan musim jadi agak riskan. Kemarin pas komunikasi sama warga juga di sarankan untuk pohon Alpukat. Tapi dari BPDAS sendiri untuk ketersediaan bibit Pohon Alpukat minim, jadi ya opsinya Pohon Sirsak,” tutur Fajar.

Melalui kegiatan ini diharapkan mampu memberikan edukasi dan mengajak masyarakat untuk turun langsung dalam malakukan reboisasi. Selain sebagai salah satu ajang dalam memperbaiki kondisi alam atau mengembalikan apa yang sudah diambil, kegiatan reboisasi ini juga diharapkan dapat memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat.

“Kami sangat senang, terbantu sekali dengan adanya kegiata dari teman-teman UMY Switch Off ini. Karena mereka tidak hanya melakukan penanaman bibit terus pergi. Namun juga dilakukan edukasi kepada masyarakat, khususnya pemilik lahan bagaimana merawat pohon-pohon ini ke depannya. Dari pihak panitia sendiri juga nantinya akan berkolaborasi dengan pemuda Boyong untuk merawat tanaman ini,” tutup Aldi. (Sraii)