7 Tim Seniman Ikuti Mural Competition Mesin Vaganza 2021

June 23, 2021, oleh: superadmin

Pandemi COVID-19 bukanlah suatu alasan bagi Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (HMM UMY) untuk memberikan ruang kreatifitas bagi seniman-seniman lokal. Hal ini terlihat dalam agenda Mural Competition yang diselenggarakan pada Sabtu (12/6) di sepanjang tembok selatan kampus UMY.

Mural Competition ini memang bukan pertama kali diadakan oleh HMM UMY. Hampir setiap tahunnya dalam kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu rangkaian acara Mesin Vaganza. Mural Competition tahun ini mengangkat tema “Semangat Menyikapi Pandemi dan Gejolak Pemerintah”. Konsep tema ini diangkat karena tahun 2020 hingga 2021 dunia masih digemparkan oleh pandemi COVID-19, utamanya di Indonesia.

“Kemarin pas teknikal itu ada pembacaan mau ke Palestina, tapi kita kembalikan dulu fokusnya di Indonesia, di negeri sendiri dulu. Jadi apasih yang ada di Indonesia. Dari Indonesia yang lebih mencolok ya COVID-19. Apalagi agenda ini di tahun 2020 kemarin sempat gagal karena H-1 minggu ada SK dari Rektor untuk stop kegiatan,” ungkap Tego Raharjo, selaku Ketua Acara Mural Competition Mesin Vaganza 2021.

Agenda ini membuka kesempatan bagi seniman-seniman mural lokal untuk menuangkan ide-idenya di atas tembok meskipun sedang di era pandemi. Peserta Mural Competition Mesin Vaganza 2021 diberikan waktu kurang lebih 6 jam untuk mengerjakan karyanya sesuai dengan tema dan konsep yang ada. Peserta akan mengambar di tembok selatan kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan ukuran yang telah ditetapkan oleh panitia.

“Awalnya kami mau sistem lomba online, di rumah masing-masing gitu. Tapi kita lihat kalau online itu kebersamaannya kurang, kurang terasa lomba juga. Akhirnya kita memutuskan untuk offline tapi dengan protokol kesehatan ketat. Makanya niat awalnya juga di target 2 hari terus diganti menjadi 1 hari karena untuk efisien waktu, terus juga dari peserta juga,” tutur Tego Raharjo.

Benefit utama yang disediakan oleh panitia pun tak tanggung-tanggung. Panitia menyediakan Piala Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan HB X untuk juara 1 dan Piala Bupati Kabupaten Bantul untuk juara 2. Meski demikian, juri yang dihadirkan pun merupakan juri profesional di bidangnya serta Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin sendiri. Peserta dapat dinyatakan juara jika mendapatkan nilai tertinggi di kategori tema, konsep, pesan moral, teknik, serta efektifitas waktu yang digunakan.

“Pesertanya umum, ada yang dari Kebumen, Magelang. Jujur kalau di bilang sedih ya sedih, karena dari UMY sendiri partisipasinya malah nggak ada. Mungkin karena kurang tahu aja kalau kami ada kegiatan Mesin Vaganza,” tutur Tego Raharjo.

Ketujuh karya peserta kompetisi ini dapat dinikmati oleh setiap orang selama kurang lebih satu tahun ke depan, atau tepatnya sampai dengan Mesin Vaganza 2022.